Minggu, 03 April 2011

Sudahlan Pak Nurdin

Aku melihat bola ini,tak jelas mana muka dan mana punggungnya.Mungkin karena ia bulat berisi,tetapi ia adalah pusat perhatian.Sepakbola adalah olahraga yang sangat digemari di Negeriku ini.Bahkan dalam momen tertentu ia bisa menggugah rasa Nasionalisme.Untuk itu semua dibutuhkan sebuah figur kepemimpinan,kepemimpinan di PSSI atas nama olahraga yang mampu membangun kebersamaan Bangsa.Kebersamaan yang menyatukan bermacam warna menjadi satu merah putih,kebersamaan Buruh,Tani,Nelayan,Pengusaha,Seniman,Pelajar,Pegawai Sipil,Angkatan dan Presidennya dalam satu harapan yaitu kebanggaan.Kebersamaan Bangsa yang belakangan ini absen lantaran konflik yang beragam.Aku melihat,tiba-tiba sepakbola di gered ke ruang politik,aku melihat sepakbola kini milik golongan bukan milik semua yang seharusnya.Aku sedih,kalau sepeti itu lebih baik bubarkan saja.Untuk Pak Nurdin,sudah dua kali Anda menjabat Ketum PSSI sebelum dan sesudah masuk penjara.Apa hasilnya,aku sebagai orang awampun bisa merasakannya.Kemudian kini,untuk ketiga kalinya; apakah Anda harus menjabat lagi tanpa memberi kesempatan yang lain agar Anda bisa disebut sebenarnya manusia?hemmh...
Terkadang memang kekuasaan,jabatan,pamor,popularitas adalah sesuatu yang sulit dikendalikan dalam diri kita.Pertanyaanya; apa betul kepentingan memimpin PSSI untuk kepentingan luas, bukan untuk pribadi atau golongan?apa jangan-jangan ada setan disana?Sudahlah Pak Nurdin!Bukan berarti Anda salah barangkali; mungkin lebih baik Anda berperan di bidang lain yang tak kalah manfaatnya.Dan aku tak bermaksud menjadi pencuriga,sok menyimpulkan,tetapi memang sekiranya sebagai Anak Bangsa aku hendak meraba realita.Semoga Anda mendengar ini.
Selesai.

1 komentar:

  1. Suka · · Bagikan · Hapus
    Doddy Cobusyet dan Yuyun Prasasti Prasasti menyukai ini.
    Djunaedy Al-Fakir Sebuah semangat yang tinggi,namun semangat ini tlah ternoda karna ulah makhluk yang belum puas dengan segala yang diperolehnya...
    Haruskah Negeri kita seperti ini terus,tak malukah dengan negara tetangga....???
    24 Februari jam 11:47 · Suka
    Ergin Rinnegan Oh Hentikan,
    Hentikan jgn di teruskan,
    kami muak dengan ketidakpastian dan keserakahan.
    Kesombongan hanya tontonan bagi mereka yg di perbudak jabatan,
    MERDEKAAAA!!
    24 Februari jam 12:06 · Suka
    Anam Syahmadani Terimakasih atas perhatian dan tanggapanya; kehadiran kalian siang ini adalah semangatku dikemudian hari.
    Dije: kuyakin kita satu semangat,semangat suarakan perubahan.Dan perubahan dimulai dari diri kita sendiri.Semoga dimulai dari tulisan i...Lihat Selengkapnya
    24 Februari jam 13:55 · Suka
    Ergin Rinnegan Revolusi Sepak bola indonesia,itu Harga mati.
    24 Februari jam 16:34 · Suka
    Eng Syahmadani hemmmm...yang jd masalh sekarang ini pak nurdin'e krungu ora yah kritikan2 anak bangsa,,, kayaknya cuek saja tuh pak nurdin'nya....
    24 Februari jam 17:23 · Suka
    Anam Syahmadani Erdin: Benar sekali,harga yang barangkali mungkin siapapun berani menebusnya, demi sebuah Revolusi.
    Mba Enk: Setidaknya Aku tulus dan sepenuh hati menulisnya Mba.Masalah didengar atau tidak,walau tentu kuharap suaraku (yang mungkin mewakili ...Lihat Selengkapnya
    24 Februari jam 20:30 · Suka
    Eng Syahmadani ya...betul banget semoga itu akan jd motifator kita semua...
    25 Februari jam 16:15 · Suka
    Ergin Rinnegan Dengar suara kami,
    Suara yg keluar dari dalam Goa,
    Goa Penuh Lumut Kebosanan.
    Peraturan yg Sehat yg kami mau.
    25 Februari jam 16:55 · Suka

    BalasHapus