Minggu, 04 April 2010

Biografi J-Rocks

JakartaRockstars

Personil

IMAN PROFILE
Nama : Iman Taufik Rachman
Tanggal Lahir : 19 Juli 1981
Posisi : Vocalist and guitarist
Experience :
Add guitarist tetap funky kopral.
Guitarist SOG.
Guitarist 1001.
Add guitarist at album “Misteri Cinta (Setiawan Jodi)”.
Guitarist terbaik at Expo Education.
Juara I Nescafe Get Started Band Competition (2004).
SONY PROFILE

Nama : Sony Ismail Robbayani
Tanggal lahir : 24 September 1982
Posisi : Guitarist
Experience :
Best guitarist @ festival wagega Bintaro.
Guitar course @ LPM Farabi.
Juara I Nescafe Get Started Band Competition (2004).

WIMA PROFILE

Nama : Swara Wimayoga
Tanggal lahir : 29 November 1981
Posisi : Bassist
Experience :
Piano course @ Yamaha Music Indonesia
Juara I Nescafe Get Started Band Competition (2004).
ANTON PROFILE

Nama : Anton Rudi Kelces
Tanggal lahir : 17 Agustus 1982
Posisi : Drummer
Experience :
Drum course @ purwacaraka.
Backing vocal for itatara (sony Wonder).
Juara Nescafe Get Started Band Competition (2004)


BIOGRAFI J - ROCKS


9 November 2003, untuk pertama kalinya Jakarta Rockstars atau lebih dikenal dengan sebutan J-RockS atau JRS, memainkan musik mereka di depan orang lain selain mereka berempat. Tak lama berselang, di awal 2004 mereka mencoba ikut berkompetisi dengan band – band indie Bandung di event Nescafe Get Started [karena event ini tidak diadakan di Jakarta, maka terpaksa mereka ke Bandung]. Setelah berhasil menjuarai festival ini, mereka digaet oleh pihak Aquarius untuk rekaman, dan Juli 2005 lahirlah album perdana mereka “Topeng Sahabat” walau mungkin kurang booming di pasaran, dan belum berhasil mendapatkan penghargaan, tapi sebenarnya album ini patut diacungi jempol, karena keberanian Iman Cs mendobrak pasar musik Indonesia dengan aliran musik yang bagi sebagian besar masyarakat Indonesia masih dianggap baru dan biasanya peminat – peminatnya muncul dari kalangan komunitas – komunitas kecil penyuka budaya Jepang, ya..musik yang mereka bawakan adalah Japanese rock.

Beranggotakan 4 cowok – cowok skillful, Iman Taufiq Rahman [vokalis+gitaris kelahiran Jakarta, 19 Juli 1982], Sony Ismail Robbayani [gitaris kelahiran Jakarta, 24 September 1983], Swara Wima Yoga [basis kelahiran Jakarta, 29 November 1981], dan Anton Rudi Kelces [drummer kelahiran Jakarta, 17 Agustus 1982]. J-RockS tidak hanya digemari karena kepiawaian personelnya dalam memainkan alat musik, mencipta lagu, dan menyelipkan aransemen – aransemen unik hasil keisengan mereka di setiap live performance mereka, tapi juga karena modal tampang mereka yang bisa dibilang sangat lumayan.

Satu dari keunikan band ini yang sebenarnya sangat nyata tapi muingkin kurang diketahui oleh publik awam adalah kenyataan bahwa band ini selain mempunyai jajaran fans setia, juga mempunyai jajaran penghujat setia alias anti JRS. Para anti JRS membenci JRS dengan satu alasan utama, yaitu musik mereka terlalu dekat dengan L’Arc~en~Ciel atau Laruku, band rock besar di Jepang yang telah berumur 12 tahun lebih tua. Bahkan lebih parah dari itu, mereka dicap sebagai plagiator Laruku, baik dari segi musik hingga style mereka. Dan sering para anti JRS mengidentikkan personel JRS dengan personel Laruku pada posisi yang sama, seperti Sony dengan Ken [gitaris Laruku], Wima dengan Tetsu [basis], Anton dengan Yuki [drummer], dan yang tampaknya paling sering dicecar oleh tudingan adalah Iman yang dianggap sangat "Hyde wannabe", dari segi style, gaya bermusik, bahkan suara falsetto Iman selalu dikait – kaitkan dengan vokalis Laruku yang walaupun telah berumur tapi masih terlihat sangat imut itu. Semua tudingan kemiripan itu ditanggapi Iman selaku vokalis juga frontman JRS dengan adem ayem, dan menurutnya kesamaan – kesamaan seperti itu adalah sesuatu yang wajar di dunia musik, secara nada hanya ada 7, dan JRS sendiri [terutama Iman] adalah fans dari Laruku.

Beruntung perdebatan antara para fans dan anti ini hanya terjadi di forum – forum, Friendster, imel dan milis – milis dunia maya. Kalaupun terbawa ke dunia nyata, itu hanya sebatas pertengkaran mulut yang tidak sampai terbawa ke perkelahian massal. Kalau saja hal itu sampai terjadi, pastinya akan sangat lucu, karena para artis yang diributkan toh tenang – tenang saja dan tidak pernah ada kejadian saling menuding ataupun sampai tuntut – menuntut, terutama dari pihak Laruku.

Lepas dari semua fenomena unik itu, J-RockS sebenarnya dapat menjadi aset dan duta bagi para Japanese freaks untuk memasyarakatkan musik – musik beraroma Jepang, terutama dari aliran Japanese rock, serta style Japanese dalam hal fashion. Karena tidak bisa dipungkiri, setiap orang yang tertarik dengan JRS, pasti ujung – ujungnya akan mulai melirik ke musik – musik berbau Jepang lainnya, dan lalu mulai melirik style jejepangan.

Dan kini menginjak di tahun ke-tiga-nya, JRS makin mantap mengusung genre Japanese rock yang dipadu dengan nuansa jazz, blues, punk, grunge, sesuai dengan musik favorit para personelnya.



Akhirnya, J-Rocks, band Indonesia yg musiknya sangat terinpirasi dengan musik Jepang, merilis album barunya yg dikasih judul Spirit. Ini adalah album kedua mereka. Sebelumnya J-Rocks pada tahun 2005 sudah merilis album perdana yg dikasih judul Topeng Sahabat. Kehadiran band J-Rocks di belantika musik Indonesia memang sempat mengundang reaksi di mana-mana. Terlebih para fans musik Jepang. Mereka dengan mudah menuduh bahwa J-Rocks adalah band jiplakan L'Arc~en~Ciel [Laruku], salah satu band Jepang yg paling dikenal di Indonesia sini. Dan juga lagu-lagu yg diciptakan J-Rocks sangat familiar sekali musiknya dengan lagu-lagunya Laruku. Semenjak itu dimulailah aksi hujat terhadap kehadiran band ini.

Menyandang gelar juara Nescafe Band Competition tahun lalu, band ini akan memulai kiprahnya didunia musik Indonesia dengan segera merilis album perdana mereka yang berjudul “Topeng Sahabat”.
J-Rock’s memang nama baru, namun pengalaman dipanggung mereka telah dimulai dari sebelum mereka memililki album dipasar, mendapat kesempatan tour 10 kota mendampingi Tere tahun lalu, membuat nama J-Rocks, dan lagu-lagunyapun sudah akrab bahkan sudah lekat dengan para penggemarnya, seperti Lepaskan Diriku yang akan menjadi single pertamanya ini.
Lagu-lagu lain yang juga sudah sering dibawakan pada setiap penampilan mereka antara lain Selamat Tinggal Kekasihku, Into The Silent, Ceria, Topeng Sahabat dan Berharap Kau Kembali.
Diproduseri oleh Bongky (BIP) dan UJI (ex Debrur), kemampuan J-Rocks semakin terasah tajam, aransemen musik mereka juga semakin variatif tanpa menghilangkan gaya khas J-Rocks.
Iman Taufik Rachman sang vokalis sekaligus gitaris dan juga pencipta sebagian besar lagu-lagu di album ini, memiliki karakter vocal yang kuat, dengan tehnis dan penjiwaan yang matang, range vocalnya yang lebar memudahkannya mengambil nada2 yang rendah sampai nada2 tinggi, bahkan tehnik falseto yang tetap terjaga artikulasinya, menjadi sinergi yang kuat dengan kekuatan personel lainnya yaitu Sony Ismail Robayani (gitar), Swara Wima Yoga (bas) dan Anton Rudi Kelces (Drum).
album kedua bertittle “Spirit” pada tahun 2007.selain menampilkan penyanyi baru bernama Prisa Adinda Arini dalam single Kau Curi Lagi, maka mereka juga melengkapi musiknya dengan memasukkan unsur keyboard.lebih dewasa dan lebih lengkap juga berisi lagu yang menurut aku lebih nunjukin diri mereka gak mesti harus ke arah harajuku,buktinya mereka bisa nampilin lagu bertema jazz and agak blues di album ini.maksudku sedikit berkiblat ke negeri sepak bola yang di diami 3 team besar dunia seperti manchaster united,liverpool and chalsea. tidak selang beberapa lama mereka mengeluarkan album bisa dibilang terlalu mepet.album bertitle road to abbey ini bisa dibilang rezeki yang ngewujutin cita-cita mereka….kenapa?.karena…Gimana tidak mereka terpilih sebagai The Best Band Who Can Free Their Voice dalam ajang Soundrenaline 2008.Pengusung musik rock gaya Jepang ini dianggap sebagai band terbaik dalam menyuarakan apa yang ingin mereka sampaikan kepada publik musik. J-Rocks berhasil menyingkirkan band-band nominator lainnya yang tak kalah bagusnya, yaitu Nidji, Padi, Gigi, dan Saint Loco. Group band lainya yang juga punya tempat terhormat di blantika musik tanah air.



Dengan mengusung tema nasionalisme seperti tergambar dalam penampilan mereka di Prambanan Peace Park pada Minggu (10/8). J-Rocks yang tampil cukup singkat mampu menasionalkan penonton A Mild Live Soundrenaline 2008 “Free Your Voice” dengan membagikan bendera kecil pada ribuan penonton. Terlihat di tengah penonton sebuah bendera merah putih besar berkibar juga. Sony bersama Anton Rudi Kelces (drum), Swara Wimayoga (bas) dan Imam Taufik Rachman (vokal) akan menjalani rekaman di Abbey Road Studios yang legendaris. Studio yang telah mencetak sukses puluhan artis seperti Cliff Richard, Radiohead, Pink Floyd, Oasis, Green Day, U2 dan banyak lagi
lainnya. Bahkan Abbey Road dipilih menjadi judul album The Beatles yang diluncurkan pada 1969 dan mengantar hit seperti Something dan Oh! Darling. Begitu terkenalnya studio ini, sampai-sampai band Amerika Red Hot Chili Peppers difoto telanjang hanya dengan kaos kaki jelek saat menyeberang zebra cross di depan studio itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar